Visi Undiksha:

Menjadi Universitas Unggul Berlandaskan Falsafah Tri Hita Karana di Asia Pada Tahun 2045

Visi merupakan sesuatu yang sangat strategis dan menjadi acuan serta arah pokok dalam menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi di Undiksha yang meliputi: (a) penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, (b) pelaksanaan penelitian, dan (c) pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.

Visi Undiksha bermakna yang mendasar bersumber dari kata ”unggulfalsafah Tri Hita Karana, dan tahun 2045”.

  1. Unggul, bermakna bahwa keunggulan yang diharapkan dimiliki Undiksha di Asia sebagai sebuah perguruan tinggi negeri, dilihat dari tiga indikator, yaitu kompetitif, berkarakter, dan kolaboratif.
  • Kompetitif bermakna bahwa Undiksha mengembangkan sumber daya manusia dan Iptek yang mampu berkompetisi dalam menciptakan dan mengisi peluang kerja berbasis pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill) yang dikembangkan di Undiksha. Sebagai indikator kompetitif adalah pada tahun 2045, Undiksha masuk dalam perguruan tinggi terbaik versi QS (Quacquarelli Symonds).
  • Berkarakter bermakna bahwa Undiksha mengembangkan sumber daya manusia dan Iptek yang menjunjung tinggi moralitas (morality), kemanusiaan (humanity), dan keharmonisan (harmony). Sebagai indikator berkarakter adalah pada tahun 2045: kepuasan pengguna lulusan terkait dengan integritas (etika dan moral) dan pengembangan diri alumni berkategori sangat baik 100% dan melaksanakan kegiatan sosial yang sistemik pada setiap Prodi, karena kondisi saat ini kepuasan pengguna lulusan berkategori sangat baik 81% dan ada 9 kegiatan sosial yang sistemik di Fakultas/Pascasarjana dan Universitas. Tridharma PT yang berkaitan dengan karakter mencapai 44% untuk perkuliahan dan 75% penelitian serta 75% PKM, dari total kegiatan penelitian maupun PKM. Berdasarkan kondisi dalam 3 tahun terakhir, yaitu pelaksanaan perkuliahan berkaitan dengan karakter sudah mencapai 19% dari total SKS yang wajib per Prodi, penelitian berkaitan dengan karakter 7,97% (93 judul), pengabdian masyarakat berkaitan dengan karakter sebanyak 6,30% (33 judul).
  • Kolaboratif bermakna bahwa bekerjasama dalam tim secara sinergis sehingga didapatkan peningkatan nilai tambah (value added) bagi individu dan bagi usaha bersama untuk meningkatkan kinerja organisasi (institusi). Sebagai indikator kolaboratif adalah pada tahun 2045, banyaknya kerja sama luar negeri adalah 109 dan kerja sama dalam negeri adalah 239, ini ditetapkan berdasarkan data 3 tahun terakhir ada sebanyak 214 kerjasama dalam negeri dan 34 kerjasama luar negeri; persentase publikasi dalam jurnal internasional bereputasi mencapai 80%, jumlah sitasi sebesar 8.000 berdasarkan data tiga tahun terakhir (2015, 2016, dan 2017) ada sebanyak 1.010 sitasi dari 628 artikel.
  1. Falsafah Tri Hita Karana merupakan falsafah hidup yang bersumber dari masyarakat Bali yang memuat 3 (tiga) unsur yang membangun keseimbangan dan keharmonisan (harmony) hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan yang menjadi sumber kesejahteraan (welfare), kedamaian (peacefulness), dan kebahagiaan bagi kehidupan manusia. Hubungan dengan Tuhan dapat dilakukan dengan jalan melaksanakan persembahyangan dan mensyukuri segala sesuatu yang diperoleh dalam kehidupan, terutama Iptek yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pembelajaran di Undiksha. Hubungan sesama manusia dapat dibangun melalui pengembangan jiwa kasih sayang, toleransi, saling menghargai, saling menghormati, dan saling mengayomi satu sama lain. Saat ini Undiksha sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi yang ada di Bali yang mahasiswanya dominan beragama Hindu, memiliki Mushola. Banyaknya mahasiswa yang beragama Islam pada saat ini (tahun akademik 2017/2018) sebesar 23,86% dari total mahasiswa. Hal ini sebagai wujud toleransi antar umat beragama, sekaligus merupakan wujud keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Hubungan manusia dengan lingkungan dapat dilakukan dengan jalan memelihara lingkungan sekitar agar tetap bersih, kondusif, dan lestari sehingga memberikan inspirasi positif terhadap sikap dan perilaku sehari-hari. Dengan berlandaskan falsafah Tri Hita Karana, SDM dan Iptek yang dibangun di Undiksha senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan, nilai-nilai kemanusiaan, dan nilai-nilai pelestarian lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan, kedamaian, dan keharmonisan.
  2. Tahun 2045 merupakan kerangka waktu dari usia “Indonesia Emas.” Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia di bawah 14 tahun dan di atas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.  Indonesia harus bisa menciptakan pemuda-pemudi berkualitas unggul yang mampu menjawab tantangan zaman menuju 100 tahun Indonesia. Generasi Emas harus diemban oleh seluruh elemen masyarakat, khususnya institusi pendidikan memegang peranan penting untuk menyiapkan generasi masa depan Indonesia yang memiliki kecerdasan yang komprehensif, yaitu produktif, inovatif, damai, dalam interaksi sosialnya, sehat, menyehatkan dalam interaksi alamnya dan berperadaban unggul. Sementara itu, untuk mencapai keunggulan di wilayah Asia, ditentukan berdasarkan kondisi Undiksha saat ini yang mana Undiksha merupakan perguruan tinggi negeri yang sedang berkembang sangat pesat sehingga keunggulan (kompetitif, berkarakter, kolaboratif, dan  berbudaya) akan tercapai pada saat Indonesia memasuki usia Emas (100 tahun) di kawasan Asia.

Misi Undiksha:

  1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang bermartabat untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompetitif, kolaboratif, dan berkarakter.
  2. Menyelenggarakan penelitian yang kompetitif, kolaboratif, dan inovatif untuk pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang kompetitif, kolaboratif, akomodatif, dan inovatif.